Sabtu, 14 Maret 2009

Sampah Kota Yogyakarta Tapi Kami Bukan Sampah


Kebersihan kota Yogyakarta menurut saya,,,sudah bersih. Tapi tidak habis pikir, banyak sekali orang yang mengatakan kotor. Padahal kalau kita secara logis, siapa yang mengotori? Jawabannya hanya satu, ya kita sendiri. Kenapa antara masyarakat utara dan selatan saling mengolok - olok mengenai kebersihan antar daerah di Yogyakarta? Juga mengenai kami yang hidup dijalanan. Walah pak, pak sudah enggak jaman mengolok - olok mengenai kebersihan, orang kita sendiri saja jorok. Tapi pengemis juga manusia dia bukan sampah. Jangan mengolok - olok dong!!! Kami bukan sampah!!!
Mendingan gotong royong euy pak...enggak usah ngabis - ngabisin suara!!! Mendingan ngasih seratus perak di Malioboro, daripada ngomel - ngomel...He..he..he..Pak Walikota, Kota Kita Kota Jogja bersih lo, Pak!!! Tapi nasib kami para pengemis bagaimana?
Kaleng, plastik, botol, dan segala bentuk sampah sudah diangkut truk kuning, tapi jangan angkut kami. Sampah bisa di daur ulang, tapi kami tidak bisa didaur ulang, kecuali dengan bekerja, itulah daur ulang kami. Mendaur ulang perut agar tak lapar, mendaur ulang pakaian agar dapat tampil cakap seperti anda para pejabat.
Kami mau lo, memakai pakaian sampah,, di daur ulang tentunya. Tapi kami para pengemis juga mengajak masyarakat untuk berlaku bersih di jalan, maupun tempat umum. Karena itu tempat tinggal kami. Daur ulang, sampah juga tidak apa - apa yang penting tidur di Kota Yogyakarta Berhati Nyaman. Tapi tolong perhatikan kami juga!!!

1 komentar:

  1. Iya tuh, terutama buat para caleg, ayo, jangan janji doang waktu kampanye "menciptakan lapangan kerja", udah terpilih malah buat lapangan golf bersama teman-temannya.

    BalasHapus

COMENOSNYA DONG!!!!